23-07-2023-8482-IMG-20230723-WA0014.jpg

Pra-pon I-XXI Makassar

Menuai pro-kontra Pengurus Pertina Pusat datangkan Warga Negara Asing di Kejurnas tinju amatir Pra-Pon di Makasar, Sulawesi Selatan, Minggu (23/07).

HiNEWS.id,  SULSEL - Kejurnas Tinju Amatir Pra-Pon di Makasar, Sulawesi Selatan, Minggu (23/07/2023) terjadi protes dan kekecewaan dari beberapa Pengurus Daerah termasuk DKI Jakarta dan Papua.

Pengurus Pertina DKI, Richard Engkeng menegaskan, sangat menyesalkan dengan cara pengambilan keputusan Pengurus Pusat Pertina membuat aturan yang merugikan atlet tinju DKI Jakarta.

23-07-2023-7013-IMG-20230723-WA0013.jpg

Foto Alfred Koyoi Tim Papua dan Richard Engkeng Pertina DKI

"Pertina Pusat membuat aturan ketentuan putusan secara mendadak yaitu sebelumnya by klas dan sekarang ini by Name dan ini sangat merugikan tim DKI di kelas 56.kg. seharusnya tak bertanding tapi harus bertanding terpaksa petinju tersebut didatangkan dari jakarta ke Makassar," ujar Engkeng saat di hubungi wartawan di Jakarta, Minggu (23/07/2023).

Sementara itu, Alfred Koyoi Tim Papua menyentil Kinerja Pengurus Pusat Pertina yang dinilai tidak profesional.

"Kenapa seperti ini di PP Pertina terlebih khusus di Bidang W/H, kalau dibanding tentang atlit tinju Singapore bahwa masih Indonesia lebih berkualitas apakah tidak ada lagi orang di Indonesia yang mampu memberikan `Mata Tatar` untuk Exam's R/J," kata Koyoi.

Menurutnya H/W Nasional, tetapi tampil diri duduk di t4 Supervisor mencampuri, mengurusi rekan-rekan W/H NKRI yg nota-bene sudah punya pengalaman jam terbang rata-rata di atas 25 tahun bertugas di Republik Indonesia tercinta.

"Ini program PP Pertina yang tidak jelas, dan tidak ikuti Aturan ITO dan NTO, ini tinggal menunggu waktu selesai 2024, nanti PP Pertina baru pasti berjalan lebih baik dan sesuai dengan tujuan bersatu Indonesia NKRI harga mati," pungkas Alfred Koyoi.(Tim/Red)

Rekomendasi untukmu

Baca Juga